Abraham Maslow
Humanisme yakin bahwa manusia
memiliki di dalam dirinya potensi untuk berkembang sehat dan kreatif, dan jika
orang mau menerima tanggung jawab untuk hidupnya sendiri, dia akan menyadari
potensinya, mengatasi pengaruh kuat dari pendidikan orang tua, sekolah, dan tekanan
sosial lainnya.
·
Struktur Kepribadian
Pandangan humanisme
dalam kepribadian
menekankan hal-hal berikut:
menekankan hal-hal berikut:
-
Holisme
Holisme menegaskan bahwa organisme
selalu bertingkah laku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian yang
berbeda. Pandangan holistic dalam kepribadian, yang terpenting adalah:
kepribadian normal ditandai oleh utinitas, integrasi, konsistedan konherensi. Organisme
dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang
dapat dipelajari dalam isolasi. Organisme memiliki satu drive yang berkuasa,
yakni aktualisasi diri. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal
bersifat minimal.
-
Menolak Riset Binatang
Psikologi humanistic menekankan
perbedaan antara tingkah laku manusia dengan tingkah laku binatang. Riset
binatang memandang manusia sebagai mesin dan mata rantai refleks-kondisioning,
mengabaikan karakteristik manusia yang unik. Menurut Maslow, behaviorisme
secara filosofis berpandangan dehumanisasi.
-
Manusia Pada dasarnya Baik
Menurut Maslow, manusia memiliki
struktur psikologik yang analog dengan struktur fisik. Beberapa sifat menjadi
cirri umum kemanusiaan, sifat-sifat lainnya menjadi cirri unik individual.
Manusia mempunyai struktur yang potensial untuk berkembang positif.
-
Potensi Kreatif
Kreativitas adalah potensi semua
orang, yang tidak memerlukan bakat dan kemampuan yang khusus. Umumnya orang
justru kehilangan kreativitas karena proses pembudayaan. Hanya sedikit orang
yang kemudian menemukan kembali potensi kreatif yang segar, naïf, langsung,
dalam memandang segala sesuatu.
-
Menekankan Kesehatan
Psikologik
Dalam pandangan ini, apa yang baik
adalah semua yang memajukan aktualisasi diri, dan yang buruk atau abnormal
adalah segala hal yang menggagalkan atau menghambat atau menolak kemanusiaan
sebagai hakekat alami.
·
Dinamika Kepribadian
Teori Hirarki
Kebutuhan
- Kebutuhan dasar 1:
Kebutuhan Fisiologis (makan,minum, istirahat, seks, dsb)
- Kebutuhan dasar 2:
Kebutuhan Keamanan (mempertahankan kehidupan jangka panjang)
- Kebutuhan dasar 3: Kebutuhan
Dimiliki dan Cinta
-
Kebutuhan dasar 4:
Kebutuhan Harga Diri (menghargai diri sendiri dan penghargaan orang lain)
-
Kebutuhan meta: Kebutuhan
Aktualisasi Diri (memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri, menjadi manusia
yang utuh)
·
Aplikasi dan Teknik
Konseling
Neurotic
Menurut Maslow,
manusia itu lahir dengan keinginan dasar berkembang sehat, menuju aktualisasi
diri. Gagal dalam mengembangkan keinginan dasar itu akan menimbulkan neurosis
dan perkembangan abnormal. Penderita neurotic adalah orang yang terhalang atau
menghalangi diri sendiri dari memperoleh kepuasan kebutuhan dasar mereka
sendiri.
Teknik Konseling
Menurut Maslow, kepuasan kebutuhan dasar hanya dapat terjadi melalui
hubungan interpersonal, karena itu terapi harus bersifat interpersonal. Suasana
terapi harus melibatkan perasaan saling berterus terang, saling percaya, dan
tidak defensive. Dalam suasana yang demokratis, terapi harus memberi klien
penghargaan, cinta, dan perasaan bahwa klien itu berada dalam alur perkembangan
yang benar. Dengan kata lain, terapis harus memuaskan kekurangan kebutuhan
dasar klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar