FREUD
Psikoterapi dari pendekatan Freud timbul akibat adanya
psikopatologi yang terjadi atau dialami oleh seorang individu diantaranya
konflik dan defense. Semua psikopatologi berhubungan dengan usaha seseorang
untuk memenuhi insting-insting yang terfiksasi, yaitu individu masih terus
menerus mencari pemenuhan akan kebutuhan seksual dan agresi. Insting seksual
ini tidak selamanya negatif, ada juga insting seksual yang positif seperti
berkasih saying atau memberikan kasih saying.
Ketika pemenuhan instingnya yang terhambat
maka seseorang akan mengalami kecemasana, untuk mengatasi kecemasan itu maka dibutuhkan mekanisme defensif, jika konflik terlalu besar, maka defense memunculkan simtom-simtom neurotik atau psikotik yang berarti lepas dari realita. Simtom akan mengekspresikan konflik yang tidak disadari.
maka seseorang akan mengalami kecemasana, untuk mengatasi kecemasan itu maka dibutuhkan mekanisme defensif, jika konflik terlalu besar, maka defense memunculkan simtom-simtom neurotik atau psikotik yang berarti lepas dari realita. Simtom akan mengekspresikan konflik yang tidak disadari.
Psikoterapi dari Freud yaitu merekonstruksi dengan
cara menggali kembali pengalaman masa lalu, kemudian di bahas, dianalisis dan
di tafsirkan. Psikoterapi psikoanalitik menekankan pada dimensi Afektif.
Peranan psikoanalisa dalam konseling atau terapi terutama mengatasi
permasalahan yang sifatnya emosional yang berfokus pada konflik intra psikis.
Sasaran dari konseling bukan merubah perilaku secara langsung, tetapi mencoba
menggali masalah itu, dianalisis dan ditafsirkan.
Defens mechanism
berfungsi untuk mengenal tipe keperibadian seseorang, yang dengan begitu
akan membantu memcahkan masalah orang tersebut. Ketika diketahui ada konflik,
dan diketahui masalahnya, dengan adanya defens, maka masalah itu akan mudah
untuk dikenal dan disadari, yang nantinya akan memunculkan insight.
Inti dari psikoanalisa adalah rekonstruksi
keperibadian secara mendasar, saling memantapkan hubungan terapeutis menekankan
pada transference mencoba mengangkat repress yang mengisi gap memory (memori
yang kosong).
Fungsi dan peran terapis, diantaranya:
·
Membantu pasien untuk jujur
dan terbuka kepada terapis atau konselor
·
Konselor sebagai guide,
sehingga klien sadar akan permasalahannya,
·
Mendengarkan semua yang
didapat dari klien dan menafsirkannya untk mempercepat proses penyikapan
hal-hal yang tidak disadari
·
Peka terhadap
perasaan-perasaan klien terhadap konselor.
Teknik dan prosedur teurapetik, diantaranya:
- Free Assosiation (Asosasi Bebas)
Cara utama untuk membuka pintu alam tidak sadar pasien. Yaitu
mengungkap pengalaman masa lalu, pelepasan perasaan-perasaan intens yang
sengaja atau tidak sengaja di blok. Cara kerjanya yaitu pasien didorong untuk
bicara atau mengemukanakn apa saja tanap sensor, baik itu logis maupun tidak
logis. Tugasnya yaitu untuk mengenali hal-hal yang direpres dan terkunci di
alam tidak sadarnya, yaitu tanda yang menunjukkan adanya hal-hal yang mendasari
kecemasan pasien tersebut.
- Interpretation
Menjabarkan tingkah laku pasien yang di dapat dari asosisasi
bebas
- Analisis Mimpi
Kenapa mimpi menjadi sangat penting? Karena ketika mimpi,
kontrolnya akan hilang. Analisis mimpi ini merupakan prosedur penting untuk
mengungkap hal-hal yang ada dalam alam tidak sadar, yaitu instight tentang
masalah-masalah yang belum terpecahkan. Selama tidur, perasaan-perasaan yang
direpres muncul ke permukaan, yang keluar melalui symbol-smbol atau disamarkan.
Ada beberapa tingkat konten mimpi, yaitu:
·
Konten laten, yaitu
motif-motif, impuls, symbol keinginan atau keyakutan-ketakutan yang tersembunyi
yang mengancam
·
Konten manifest, yaitu
mimpi yang muncul.
Proses dari konten dan manifest ini yang akan memunculkan
dream work. Tugas dari analisis mimpi ini mengungkap arti-arti tersamar di
balik mimpi, yaitu dengan cara mempelajari symbol-simbol yang muncul. Cara nya
dengan asosiasi bebas dan interpretasi arti elemen-elemen mimpi.
- Transference
Klien diharapkan memunculkan perasaan tertentu dari fantasi
klien dari perasaannya terhadap masalah. Klien di ekspos pada situasi-situasi
emosional yang dulunya tidak dapat diatasi melalui transferensi. Transferensi adalah
sikap individu terhadap psikoterapis berdasarkan sikapnya terdahulu terhadap
figur otoritas – konflik lama. Mengapa ini di katakana penting, karena untuk memahami
perasaan, beliefs, dorongan-dorongan yg dikubur selama ini – distorsi
realita. Tingkah laku berubah bila sudah ada insight tentang pengalaman-pengalaman
masa lalu yang mempengaruhi kehidupannya kini.
Faktor-faktor yang penting dalam psikoanalitik,
adalah:
- Pasien berumur 15-50 tahun, karena yang lebih dari 50 tahun tidak akan efektif
- Pasien harus self motivated dan ada kerjasama
- Akan sulit bagi klien yang mengalami
·
Obsesif atau terlalu ditekan
·
Pasien dalam keadaan acut/
diangerous state, seperti ingin mencoba bunuh diri
·
Penarannya rusak (psikosis,
paranoid)
·
Lemah mental (mental
deficiency)
·
Mental confusion
(kekalutan mental? Atau retardation depression (penurunan mental),
misalnya lupa nama dll.
- Harus memperhatikan waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar