teori belajar Bandura
Albert Bandura
Menurut
Bandura Teori Belajar Sosial (Social Learning) menekankan bahwa kondisi
lingkungan dapat memberikan dan memelihara respon-respon tertentu pada diri
seseorang. Asumsi dasar dari teori ini yaitu sebagian besar tingkah laku
individu diperoleh dari hasil belajar melalui pengamatan atas tingkah laku yang
ditampilkan oleh individu-individu lain yang menjadi model.
Bandura menyatakan
bahwa orang belajar banyak perilaku melalui peniruan, bahkan tanpa adanya
penguat (reinforcement) sekalipun yang diterima. Kita bisa meniru beberapa
perilaku hanya melalui pengamatan terhadap perilaku model, dan akibat yang
ditimbulkannya atas model tersebut.
·
Struktur Kepribadian
Sistem Self
Self diakui sebagai unsure struktur
kepribadian. Saling determinis menempatkan semua hal saling berinteraksi, di
mana pusat atau pemulanya adalah system self. System self bukanlah unsure
psikis yang mengontrol tingkah laku, tetapi mengacu ke struktur kognitif yang
memberi pedoman mekanisme dan seperangkat fungsi-fungsi persepsi, evaluasi, dan
pengaturan tingkah laku.
Regulasi Diri
Menurut Bandura, akan terjadi
strategi reaktif dan proaktif dalam regulasi diri. Strategi reaktif dipakai untuk
mencapai tujuan, namun ketika utjuan hamper tercapai strategi proaktif
menentukan tujuan baru yang lebih tinggi. Ada tiga proses yang dapat dipakai
untuk melakukan pengaturan diri, yaitu memanipulasi faktor eksternal, memonitor
dan mengevaluasi tingkahlaku internal. Tingkah laku manusia adalah hasil
pengaruh resiprokal faktor eksternal dan internal.
Self efficacy
Ini adalah
persepsi seseorang mengenai kemampuannya didalam menghadapi suatu situasi. Dua
komponen dalam Self efficacy adalah:
- Efficacy
expectation, adalah “Persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat
berfungsi dalam situasi tertentu.” Efikasi diri berhubungan dengan keyakinan
bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan.
- Outcome
expectation, perkiraan atau estimasi diri bahwa tingkah laku yang dilakukan
diri itu akan mencapai hasil tertentu.
· Dinamika Kepribadian
Harapan mendapatkan reinforcemen pada
masa yang akan datang memotivasi seseorang untuk bertingkah laku tertentu.
Bandura setuju bahwa penguatan menjadi penyebab belajar. Namun orang juga dapat
belajar dengan penguat yang diwakilkan (vicarious reinforcement), penguat yang
ditunda (expectation reinforcement), atau bahkan tanpa penguat (beyond
reinforcement).
- Penguatan vikarius,
mengamati orang lain yang mendapat penguatan, membuat orang ikut puas dan
berusaha belajar gigih agar menjadi seperti orang itu.
- Penguatan yang ditunda,
orang terus menerus berbuat tanpa mendapat penguatan, karena yakin akan
mendapat penguatan pada masa yang akan datang.
- Tanpa penguatan, belajar
tanpa ada penguatan sama sekali mirip dengan konsep otonomi fungsional dari
Allport.
Ekspektasi penguatan dapat
dikembangkan dengan mengenali dampak dari tingkah laku, pengamatan terhadap
praktek mengganjar dan menghukkum tingkah laku orang lain yang ada di
lingkungan sosial, dan mengganjar dan menghukum tingkah lakunya sendiri.
·
Aplikasi dan teknik
konseling
Psikopatologi
1. Reaksi Depresi:
penderita depresi melakukan regulasi diri (pengamatan diri, proses penilaian,
reaksi diri) dengan cara yang salah. Mereka meremehkan keberhasilannya sendiri
dan melebih-lebihkan kegagalan yang dilakukannya.
2.Fobia: fobia yang dipelajari dari pengamatan lingkungan, menjadi
eksis akibat efikasi diri yang rendah, orang merasa tidak mampu menangani suatu
masalah yang mengancam sehingga muncul perasaan takut yang kronis.
3.Agresi: agresi yang ekstrim menjadi disfungsi atau salahsuai
psikologis. Dari penelitian yang dilakukan Bandura, observasi terhadap perilaku
agresi akan menghasilkan respon peniruan yang berlebih. Pengamat akan
bertingkah laku lebih agresif disbanding modelnya.
Teknik konseling
Secara umum, terapi yang dilakukan
Bandura adalah terapi kognitif-sosial. Tujuannya untuk memperbaiki regulasi
self, melalui pengubahan tingkah laku dan mempertahankan perubahan tingkah laku
yang terjadi. Bandura mengusulkan tiga macam pendekatan tritmen, yakni:
- Latihan penguasaan:
mengajari klien untuk menguasai tingkah laku yang sebelumnya tidak bisa
dilakukan.
- Modeling terbuka: klien
melihat model nyata, biasanya diikuti dengan klien berpartisipasi dalam
kegiatan model, dibantu oleh modelnya meniru tingkahlaku yang dikehendaki,
sampai akhirnya mampu melakukan sendiri tanpa bantuan.
- Modeling simbolik: klien
melihat model dalam film atau gambar. Kepuasaan vicarious mendorong klien untuk
mencoba atau meniru tingkah laku modelnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar